1.
ETIKA BISNIS
2.
KELOMPOK 9
-
Enfanriandi (12212503)
-
Khairul Hilman
(14212073)
-
Ricky Hakim
(16212284)
-
Sarah Fauziah Zanuar (16212835)
BAB 5
Pengertian persaingan
sempurna, monopoli dan oligopoly
Pengertian
pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan
penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat
menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.
Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan
membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.
·
BENTUK-BENTUK
STRUKTUR PASAR
1.
PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA
Pengertian
pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan
dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya/
tidak terbatas ,ada pun pasar persaingan sempurna memiliki cirri-ciri
Cirri-ciri
pasar sempurna:
·
Jumlah penjual dan
pembeli yang banyak
·
Produk yang di
perdagangkan sama atau bisa di bilang homogen.
·
Pemerintah tidak ikut campur tangan dalam
proses pembentukan harga.
Jenis-jenis
pasar sempurna:
·
Jumlah penjual dan
pembeli banyak
·
Barang yang di jual
sama/homogeny
·
Harga di tentukan
mekanisme pasar permintaan dan penawaran
·
Posisi tawar konsumen
kuat
·
Sensitif pada perubahan
harga
·
Sulit mendapatkan
keuntungan lebih / diatas rata-rata.
2.
PASAR
PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
Pasar
persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi secara
sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan
sempurna tidak terpenuhi. Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas pasar
monopoli, oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik.
a)
PASAR MONOPOLI
Pasar
monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana
hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau
konsumen.
Pasar
monopoli memiliki ciri-ciri:
·
hanya ada satu produsen
yang menguasai penawaran
·
tidak ada barang substitusi/pengganti yang
mirip
·
produsen memiliki
kekuatan menentukan harga
·
tidak ada pengusaha
lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan
perusahaan
Sebab-sebab
terjadi nya pasar monopoli:
·
penguasaan bahan
mentah,
·
penguasaan teknik
produksi tertentu,
·
pemberian hak istimewa
dari pemerintah (misalnya hak paten),
·
adanya lisensi
(pemberian izin kepada perusahaan tertentu yang ditunjuk),
·
adanya monopoli yang
diperoleh secara alamiah,
·
memiliki modal yang
besar (karena penggabungan perusahaan),
·
memiliki prestasi dan
keahlian yang tidak dimiliki orang lain,
Kebaikan
pasar monopoli:
·
Industri-industri yang
berkembang banyak yang bersifat monopoli.
·
Mendorong untuk adanya
inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya.
·
Tidak akan mungkin
timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan
semakin besar.
Kelemahan
pasar monopoli:
·
Tidak efisiensinya
biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh
penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.
·
Konsumen merasa berat
karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan
monopoli.
·
Timbul ketidakadilan
karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen.
Untuk
mencegah timbulnya dampak negatif adanya monopoli, maka pemerintah harus ikut
campur tangan, misalnya dalam hal penetapan harga maksimum dan penetapan
Undang- Undang Antimonopoli atau UU yang mengatur ekspor impor.
b)
PASAR OLIGOPOLI
Pasar
oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana
terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar
Oligopoli
memiliki cirri-ciri:
·
Terdapat beberapa
penjual/produsen yang menguasai pasar.
·
Barang yang
diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
·
Terdapat hambatan masuk
yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk
masuk ke dalam pasar
masuk ke dalam pasar
Kebaikan
pasar oligopoli antara lain sebagai berikut.
·
Industri-industri
oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang paling
pesat,
·
Terdorong untuk
berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos produksi,
·
Lebih mampu menyediakan dana untuk
pengembangan dan penelitian.
Kelemahannya
antara lain sebagai berikut.
·
Kemungkinan adanya
keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati produsen.
·
Tidak efisiensi
produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang
minimum.
·
Kemungkinan adanya
eksploitasi konsumen maupun buruh.
·
Terdapat kenaikan harga
(inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro.
Monopoli dan dimensi etika bisnis
Sebagai penentu harga (price-maker),
seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan
jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin
mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Ciri utama pasar ini
adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang
sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang
memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar
untuk dapat masuk ke dalam pasar.
Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi
pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan
mengoperasikan bisnis yang etik. Pasar monopoli harus memiliki etika dalam
berbisnis yang baik kepada para pembeli untuk menjual barang tersebut dengan
harga yang terjangkau oleh masyarakat yang berekonomi rendah dan pengusaha
pendatang baru diberikan kesempatan untuk masuk kedalam pasar.
Etika di dalam pasar kompetitif
Pada pasar bebas kompetitif sempurna
mencangkup kekuatan-kekuatan yang mendorong pembeli dan penjual menuju yang
disebut titik keseimbangan. Titik keseimbangan adalah satu-satunya titik dimana
harga dianggap adil baik bagi pembeli ataupun penjual.
Dalam proses ini, pasar kompetitif
sempurna dalam tiga aspek moral penting :
a) Masing-masing
secara terus menerus membentuk keadilan kapitalis
b) Secara
bersama-sama, semuanya memaksimalkan utilitas dalam bentuk efisiensi pasar
c) Masing-masing
menghargai hak-hak negatif tertentu dari pembeli dan penjual
Pasar
bebas kompetitif sempurna mencangkup keadilan kapitalis karena pasar semacam
ini selalu mengarah pada titik keseimbangan, dan titik ini adalah titik dimana
pembeli dan penjual secara rata-rata menerima nilai dari apa yang mereka
berikan. Disini kita dapat melihat dari sudut pandang, yaitu sudut pandang
penjual dan sudut pandang pembeli.
Kompetisi pada pasar ekonomi global
Kompetisi global merupakan bertuk persaingan yang
mengglobal, yang melibatkan beberapa Negara. Dalam persaingan itu, maka
dibutuhkan trik dan strategi serta teknologi untuk bisa bersaing dengan
Negara-negara lainnya. Disamping itu kekuatan modal dan stabilitas nasional
memberikan pengaruh yang tinggi dalam persaingan itu. Dalam persaingan ini
tentunya Negara-negara maju sangat berpotensi dalam dan berpeluang sangat besar
untuk selalu bisa eksis dalam persaingan itu. Hal ini disebabkan karena :
1.
Teknologi yang dimiliki jauh lebih baik dari Negara-negara berkembang.
2.
Kemampuan modal yang memadai dalam membiayai persaingan global sebagai wujud
investasi mereka.
3.
Memiliki masyarakat yang berbudaya ilmiah atau IPTEK.
Alasan-alasan di atas cenderung akan melemahkan
Negara-negara yang sedang berkembang dimana dari sisi teknologi, modal dan
pengetahuan jauh lebih rendah. Bali sendiri kalau kita lihat masih berada
diposisi yang sulit, dimana perekonomian Bali masih didominasi oleh orang-orang
asing, misalnya hotel-hotel besar, dan juga perusahaan-perusahaan besar
lainnya.
Kompetisi global juga menyebabkan menyempitnya
lapangan pekerjaan, terutama masyarakat lokal, karena kebanyakan pekerjaan
dilakukan oleh teknologi, dan Negara-negara maju menjadi pemasok
kebutuhan-kebutuhan, sehingga kita cuma bisa menikmati hasil yang sudah
disuguhkan secara cantik yang sebenarnya merupakan ancaman yang sangat besar
bagi bangsa kita. Dilain sisi, lahan pertanian juga akan semakin menyempit.
DARTAR
PUSTAKA
Bertens, Kees . 2000. Pengantar Etika
Bisnis. Kanisius. Yogyakarta Velasquez, Manuel. 2002. ANDI : Yogyakarta
disertasi
Js. Drs. Ongky Setio Kuncono, MM, MBA, Pengaruh Etika Confucius Terhadap
Kewirausahaan, Kemampuan Usaha dan Kinerja Usaha Pedagang Eceran Etnis Tionghoa di Surabaya.
Carroll
dan Buchollz (2005) dalam Rudito (2007:49)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar