Rabu, 29 April 2015

Cerpen Tentang Lebaran



LEBARAN

Bulan Ramadhan sudah memasuki minggu terakhir, Semua orang yang akan merayakannya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Jaman dahulu orang-orang memperbanyak ibadah dari pada urusan dunia. Tapi dengan bertambahnya waktu, semakin banayak yang berubah seiring perkembanagan jaman yang semakin maju. Hal ini mmenjadikan mereka lupa akan makna lebaran yang sesungguhnya. Namun tidak dengan keluarga tidak mampu yang satu ini, walaupun mereka serba kekurangan itu tidak menghalangi mereka untuk selalu bersyukur kepada Yang Maha Kuasa. Namun anggota terkecil dari keluarga ini yang belum mengerti apa-apa dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi bertanya kepada orang tuanya.
“Bu, kenapa tetangga kita dan orang-orang yang sering aku liat selalu pamer barang-barang yang akan mereka kenakan di hari lebaran nanti?”
“Itu hak mereka nak, kita tidak boleh mencampuri nya” . jawab sang ibu sambil tersenyum.
“Tapi aku mau seperti mereka yang punya baju baru dan sepatu baru di hari lebaran nanti”. Jawab sang anak.
“Nak, dengar ibu, kita tidak harus memiliki baju dan sepatu baru di hari lebaran nanti, kita bisa memakai pakaian yang suci dan bersih saja”. Kata ibu dengan bijak.
“Tapi kenapa orang lain bisa sedangkan kita tidak bisa?”.
“Makna lebaran itu bukanlah wajib memiliki segala-galanya yang baru, makna lebaran adalah bagaimana kita bisa mensucikan diri untuk meraih hari kemenangan yaitu hari lebaran, bersuci dengan cara meningkatkan rasa syukur kita karena masih di beri kesempatan bertemu dengan bulan ramadhan, dan juga bersyukur di beri kesehatan oleh yang Maha Kuasa, supaya kita bisa beribadah lebih banayak lagi. Itu makna lebaran yang sesungguhnya, kau mengerti kan?” . jawab ibu.
“Begitu ya bu, jadi bukan karna baju baru saja ya kita harus merayakan lebaran?tapi harus punya hati yang suci.”. tanggap sang anak.
“kamu memang cerdas”. Jawab ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar