-
Mata
kuliah : Etika Bisnis (bab 3)
-
Sub
Bab : Amoral Manajemen
-
Nama
:
Sarah Fauziah Zanuar (16212836)
-
Kelas : 4EA23
-
Materi
:
Telkomsel Diduga Lakukan Manipulasi
dalam Iklan Talkmania
3/02/2009
16:10 WIB oleh irwan
Kategori:
Berita Terkini, Ekonomi dan Bisnis, Hukum dan Kriminal
Medan, 3/2 (ANTARA) - Telkomsel
diduga melakukan manipulasi dalam program “Talkmania” dengan tetap menarik
pulsa pelanggan meski keutamaan dalam program itu tidak diberikan.
Salah
seorang warga Kota Medan, Mulyadi (37) di Medan, Selasa, mengatakan, dalam
iklannya, Telkomsel menjanjikan gratis menelepon ke sesama produk operator
selular itu selama 5.400 detik (90 menit -red).
Untuk
mendapatkan layanan itu, pulsa pelanggan akan dikurangi Rp3 ribu setelah
mendaftar melalui SMS “TM ON” yang
dikirim ke nomor 8999 terlebih dulu.Namun, pelanggan sering merasa kecewa
karena layanan itu selalu gagal dan hanya dijawab dengan pernyataan maaf
disebabkan sistem di operator selular tersebut sedang sibuk serta disuruh
mencoba lagi.Tapi pulsa pelanggan tetap dikurangi, dan apabila terus dicoba
tetap juga gagal, sedangkan pulsa terus dikurangi, katanya.
Warga Kota Medan yang lain, Ulung
(34) mengatakan, penggunaan layanan Talkmania yang diiklankan Telkomsel itu
seperti “berjudi”. “Kadang-kadang berhasil, kadang-kadang gagal, namun pulsa
tetap ditarik,” katanya.
Direktur
Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK), Farid Wajdi, SH, MHum
mengatakan, layanan iklan Telkomsel itu dapat dianggap manipulasi karena
terjadinya “misleading” atau perbedaan antara realisasi dengan janji.
Pihaknya
siap memfasilitasi dan melakukan pendampingan jika ada warga yang merasa
dirugikan dan akan menggugat permasalahan itu secara hukum.Secara sekilas, kata
Farid, permasalahan itu terlihat ringan karena hanya mengurangi pulsa telepon
selular masyarakat sebesar Rp3 ribu.Namun jika kejadian itu dialami satu juta
warga saja dari sekian puluh juta pelanggan Telkomsel, maka terdapat dana Rp3
miliar yang didapatkan operator selular itu dari praktik manipulasi iklan tersebut.
Departemen Komunikasi dan Informasi
(Depkominfo) dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) perlu turun
tangan menangani hal itu agar masyarakat tidak terus dirugikan.Apabila
ditemukan bukti adanya praktik manipulasi itu, diharapkan Depkominfo dan BRTI
menjatuhkan sanksi yang tegas agar perbuatan itu tidak terjadi lagi.Semua
peristiwa itu terjadi karena iklan operator selular selama ini sering menjebak,
saling menjatuhkan dan tidak memiliki aturan yang jelas, katanya.
Humas
Telkomsel Medan, Weni yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan melakukan
pengecekan terhadap nomor pelanggan yang merasa dirugikan dalam layanan
Talkmania tersebut. “Namun, Telkomsel telah ‘merefine’ atau mengembalikan
kembali pulsa nomor-nomor (handpone) yang gagal itu,” katanya
Sumber
:
Pengertian Amoral Manajemen
Tingkatan kedua dalam aplikasi etika dan moralitas
dalam manajemen adalah amoral manajemen. Berbeda dengan immoral manajemen,
manajer dengan tipe manajemen seperti ini sebenarnya bukan tidak tahu sama
sekali etika atau moralitas. Ada dua jenis lain manajemen tipe amoral ini,
yaitu Pertama, manajer yang tidak sengaja berbuat amoral (unintentional amoral
manager). Tipe ini adalah para manajer yang dianggap kurang peka, bahwa dalam
segala keputusan bisnis yang diperbuat sebenarnya langsung atau tidak langsung
akan memberikan efek pada pihak lain. Oleh karena itu, mereka akan menjalankan
bisnisnya tanpa memikirkan apakah aktivitas bisnisnya sudah memiliki dimensi
etika atau belum. Manajer tipe ini mungkin saja punya niat baik, namun mereka
tidak bisa melihat bahwa keputusan dan aktivitas bisnis mereka apakah merugikan
pihak lain atau tidak. Tipikal manajer seperti ini biasanya lebih berorientasi
hanya pada hukum yang berlaku, dan menjadikan hukum sebagai pedoman dalam
beraktivitas. Kedua, tipe manajer yang sengaja berbuat amoral. Manajemen dengan
pola ini sebenarnya memahami ada aturan dan etika yang harus dijalankan, namun
terkadang secara sengaja melanggar etika tersebut berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan bisnis mereka, misalnya ingin melakukan efisiensi dan
lain-lain. Namun manajer tipe ini terkadang berpandangan bahwa etika hanya
berlaku bagi kehidupan pribadi kita, tidak untuk bisnis. Mereka percaya bahwa
aktivitas bisnis berada di luar dari pertimbangan-pertimbangan etika dan
moralitas. Widyahartono (1996:74) mengatakan prinsip bisnis amoral itu
menyatakan “bisnis adalah bisnis dan etika adalah etika, keduanya jangan
dicampur-adukkan”.
ANALISIS :
Dalam kasus tersebut Telkomsel Diduga
Lakukan Manipulasi dalam Iklan Talkmania dengan
tetap menarik pulsa pelanggan meski keutamaan dalam program itu tidak
diberikan. Telkomsel
menjanjikan gratis menelepon ke sesama produk operator selular itu selama 5.400
detik (90 menit -red). Namun,
pelanggan sering merasa kecewa karena layanan itu selalu gagal dan hanya
dijawab dengan pernyataan maaf disebabkan sistem di operator selular tersebut
sedang sibuk serta disuruh mencoba lagi.Tapi pulsa pelanggan tetap dikurangi,
dan apabila terus dicoba tetap juga gagal, sedangkan pulsa terus dikurangi dan
apabila terus dicoba tetap juga gagal, sedangkan pulsa terus dikurangi.
Dalam hal ini, Seharusnya manajer dari Telkomsel tersebut harus peka terhadap
segala keputusan yang di ambilnya, sehingga tidak menimbulkan efek yang
merugikan bagi masyarakat atau konsumen dari Telkomsel tersebut.
Direktur
Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK), Farid Wajdi, SH, MHum
mengatakan, layanan iklan Telkomsel itu dapat dianggap manipulasi karena
terjadinya “misleading” atau perbedaan antara realisasi dengan janji.
Dalam upaya untuk mengusut kasus tersebut, Departemen
Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) dan Badan Regulasi Telekomunikasi
Indonesia (BRTI) perlu turun tangan menangani hal itu agar masyarakat tidak
terus dirugikan.Apabila ditemukan bukti adanya praktik manipulasi itu,
diharapkan Depkominfo dan BRTI menjatuhkan sanksi yang tegas agar perbuatan itu
tidak terjadi lagi.Semua peristiwa itu terjadi karena iklan operator selular
selama ini sering menjebak, saling menjatuhkan dan tidak memiliki aturan yang
jelas. Humas
Telkomsel Medan, Weni yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan melakukan
pengecekan terhadap nomor pelanggan yang merasa dirugikan dalam layanan
Talkmania tersebut.
Manajemen
dengan pola amoral manajemen ini
sebenarnya memahami ada aturan dan etika yang harus dijalankan, namun terkadang
secara sengaja melanggar etika tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
bisnis mereka, misalnya ingin melakukan efisiensi dan lain-lain. Namun manajer
tipe ini terkadang berpandangan bahwa etika hanya berlaku bagi kehidupan
pribadi kita, tidak untuk bisnis.
Jadi semestinya para manajer harus secara tepat mengambil keputusan dan
menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya sesuai dengan hukum dan aturan yang
berlaku sehingga meminimalisir adanya pihak-pihak yang dirugikan.